Ah, aku terasing lagi
di dalam kumpulan orang banyak ini.
Mereka yang necis dan kelimis,
sepatu berkilat dan setelan jas berkilau,
yang mendandani tubuhnya dengan mentari
dan menghias senyumnya dengan permata.
Aku terasing dan membisu
di tengah kumpulan orang banyak ini.
Mereka yang fasih bicara angka dan nilai,
mengukur hikmat pembesar dan penguasa,
yang mengatur nafas dan keringat bangsa,
dan menentukan hidup dan mati sesamanya.
Ah, aku sungguh terasing disini.
Aku hanya punya salib kayu kasar
dan jejak kaki sengsaranya,
yang telah lama dilupakan orang.
Sam-el Ladh