Belajar dari Kisah Membangun Menara Babel di Kejadian 11:1-19

Menara Babel

Membangun Menara Babel, dalam Kejadian 11:1-9, memberikan pelajaran berharga tentang prioritas hidup. Kisah ini terjadi setelah keluarga Nuh diselamatkan dalam bahtera. Keturunan Nuh diberikan tugas untuk memenuhi bumi. Namun, mereka malah terobsesi membangun Menara Babel untuk menciptakan nama bagi diri mereka sendiri.

TUHAN melihat menara itu sebagai lambang kesombongan, eksklusivitas, dan isolasi. Oleh karena itu,  TUHAN mengacaukan bahasa mereka, mengingatkan bahwa fokus mereka haruslah pada pemenuhan tujuan TUHAN daripada menciptakan dunia eksklusif mereka sendiri.

Kita juga seringkali terjerat dalam membangun “menara” dalam hidup kita, meskipun bukan fisik. Bisa jadi itu adalah kerajaan materialistik atau ketakutan terhadap risiko. Menara ini mencegah kita keluar dari zona kenyamanan, membatasi pertumbuhan dan keterbukaan kita.

Sebagai contoh, Jenny Lind,  seorang penyanyi opera terkenal dari Swedia.  Meskipun sukses sebagai penyanyi opera, ia meninggalkan segalanya karena menyadari bahwa hidup lebih dari sekadar karier dan ketenaran. Dia menemukan kebahagiaan dan arti hidup melalui pertumbuhan spiritual dan hubungan dengan TUHAN.

Walt Disney

Contoh inspiratif lain datang dari kisah hidup Walt Disney. Awalnya dihantam penolakan, Disney tetap gigih dan melangkah keluar dari zona kenyamanannya. Saat bekerja di sebuah gereja, ia menggambar tikus yang pada akhirnya menginspirasinya menciptakan karakter ikonik, “Mickey Mouse.”

Kisah Disney mengajarkan bahwa hidup di luar batas yang kita buat untuk diri kita sendiri dapat membawa kepada penemuan jalan hidup yang sesungguhnya. Kesuksesan bukan hanya tentang karier dan ketenaran, tetapi juga tentang pengembangan jiwa dan koneksi dengan hal-hal yang lebih besar.

Dengan merawat jiwa kita dan hidup di luar zona kenyamanan, kita dapat menemukan arti hidup yang lebih dalam. Seperti yang diinginkan Tuhan untuk umat-Nya.

TUHAN menginginkan umat-Nya untuk bergerak dan menyebarkan iman ke seluruh dunia, bukan membangun tembok di sekitar kehidupan kita. Mari belajar berbicara dalam bahasa cinta, pertumbuhan, dan iman, sehingga kita dapat memenuhi panggilan TUHAN dalam hidup kita.

Baca Juga : Membangun Menara atau Membangun Jiwa

Saksikan di Youtube

https://youtu.be/tYrbepguzaI?si=jykISHgGAlvJo2bs