Malam Natal memiliki tempat istimewa di dalam hati kita, menawarkan rasa damai dan ketenangan di tengah penatnya kehidupan. Saat kita berkumpul dengan keluarga, suasana tenang meresap pada kita, menggema dengan sentimen “malam kudus sunyi senyap”. Namun, di tengah ketenangan ini, suatu seruan keras mengguncang ketenangan manusia, membawa kabar baik sukacita besar.
Di tengah gambaran malam yang damai, terdengarlah seruan malaikat, menyatakan kelahiran Juruselamat di Betlehem. Peristiwa ini, yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya berabad-abad sebelumnya, menandai pemenuhan janji yang luar biasa. Kelahiran Yesus, Penasehat Ajaib, Allah Yang Maha Kuasa, Bapa Kekal, Raja Damai, menandakan campur tangan ilahi yang memulai karya keselamatan abadi bagi seluruh ciptaan.
Kejutan Natal
Natal, bukan hanya soal “malam kudus sunyi senyap”. Natal adalah keajaiban kedatangan Tuhan yang tak terduga. Latar yang dipilih adalah sebuah kandang sederhana, mengusik pandangan kita tentang bagaimana seorang raja seharusnya datang ke dunia. Kejutan bukan hanya terletak pada latar tersebut, tetapi pada hakikatnya. Tuhan yang merangkul kemanusiaan dalam kemiskinan, kesederhanaan, kerendahan hati, dan ketidakberdayaan.
Beberapa mungkin melihat Natal sebagai kisah yang jauh, terputus dari kompleksitas abad ke-21. Namun, kejutan Natal tetap ada, mengingatkan kita bahwa campur tangan Tuhan seringkali terungkap dalam cara yang tak terduga dan sederhana. Kehadiran Tuhan terdengar dalam kesederhanaan seorang yang duduk di perempatan untuk menemani anak-anak yang dieksploitasi keluarganya sendiri, yang membuka pintu rumahnya untuk seorang ibu muda yang diusir dari rumah ketika sedang mengandung anak keduanya, dan yang menghabiskan tabungannya untuk menolong anak-anak terabaikan memiliki impian kembali. Semua itu membisikkan pesan Natal yang abadi.
Aspek paling mengejutkan dari Natal adalah inkarnasi Yesus. Allah, dalam bentuk bayi yang tak berdaya, memilih merasakan seluruh spektrum emosi, rasa sakit, dan kebahagiaan manusia. Berbeda dengan dewa-dewi mitologi Yunani-Romawi yang hanya berpura-pura menjadi manusia, Yesus benar-benar hidup sebagai salah satu dari kita, membuat narasi keselamatan menjadi pribadi dan dapat dimengerti.
Yesus akan datang kembali dalam kemuliaan, namun kejutan kehadiran Tuhan tetap ada dalam bentuk yang sederhana, rendah hati, dan tak terduga. Setiap Natal, Juruselamat lahir kembali di dalam hati kita, mengubah batin kita menjadi kandang domba dan hati kita menjadi palungan. Pesan yang abadi adalah jelas: “EMMANU’EL! TUHAN ADA BERSAMAMU!”
Ketika kita merangkul sukacita Natal, semoga kasih Allah, yang melampaui segala akal manusia, mengokohkan hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Biarlah Natal kali ini menjadi pengingat bahwa kebenaran paling mendalam seringkali datang dalam bentuk yang paling sederhana dan tak terduga.
Saksikan di Youtube