Hari ini sebelas tahun yang lalu, dering telepon di pagi-pagi buta,
isak tangis memecah keheningan pagi, menandai hancurnya semesta kami
Air mata yang berjatuhan dan menggenang, bagai banjir yang memunahkan batang-batang padi yang baru mulai bertumbuh, menenggelamkan satu per satu visi dan harapan akan penghujung bumi yang telah dirajut bersama.