Kita semua merindukan kesatuan dan kekompakan, namun kita semua juga menyadari dan merasakan betapa sulitnya menyatukan insan-insan yang berbeda menjadi sehati sepikir.
Akan tetapi, tahukah anda bahwa bagaimana kita mengenal seseorang akan terlihat dari bagaimana kita memperlakukannya? Seperti apa kita menghormati/respek kepada seseorang akan terlihat dari bagaimana kita menyambut dia.
Kita mungkin bisa memakai topeng pencitraan di depan manusia, bahkan ketika kita berada di dalam gereja atau pelayanan sekalipun. Akan tetapi, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Dia tahu segala sesuatu, terang kebenaran-Nya menyingkapkan semua yang tersembunyi.
Dalam kasih karunia kita juga belajar mensyukuri semua hal baik yang Allah kerjakan dalam hidup kita, dan kasih karunia itu akan menjaga kita dari sikap sombong dan tinggi hati.
Setelah kita menyambut kasih karunia ini, hadiah Allah yang terbesar ini, ternyata kita masih tetap punya masalah dalam hidup kita. Kita masih punya masalah keuangan. Kita masih bisa jatuh sakit. Kita masih susah mendapat pekerjaan.
Perumpamaan Yesus tentang penabur yang menuai di ladang yang berbeda-beda ini selalu menarik buat saya. Ketika menyiapkan diri untuk menyampaikan firman ini saya menemukan sebuah rahasia yang baru lagi, dan itu membuat saya menjadi sangat bersemangat hari ini.