Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. (Lukas 5:37)
Tahun keajaiban! Tahun 2014 telah berlalu, dan tahun 2015 telah datang. Sepanjang tahun yang telah berlalu banyak hal yang telah kita lalui, baik secara bersama-sama sebagai gereja, maupun setiap kita secara pribadi.
Tahun 2014 kita mulai dengan iman bahwa Allah pemberi kasih karunia akan mengadakan banyak keajaiban dalam kehidupan kita. Jika hari ini kita melihat ke belakang, kita akan menemukan bahwa sungguh hal itulah yang telah dilakukan-Nya.
Sepanjang tahun 2014 kita sudah belajar banyak tentang hidup dalam percaya kepada Allah pemberi kasih karunia itu. Dia menghadirkan banyak hal yang baru dalam kehidupan kita. Tidak semua yang dihadirkan-Nya itu terasa menyenangkan pada awalnya, namun pada akhirnya kita bisa melihat kebesaran kasih-Nya. Dia selalu merancang yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Di Injil Lukas Yesus menunjukkan kepada kita satu rahasia untuk selalu menikmati keajaiban dalam hidup bersama Allah sang pemberi kasih karunia itu. Itu adalah selalu menyediakan diri kita sebagai kantong kulit yang baru. Kita harus siap untuk menyambut anggur yang baru yang mau dicurahkan Tuhan.
Anggur yang baru
Anggur yang baru tidak dapat ditampung oleh kantong kulit yang lama. Demikian juga keajaiban kasih karunia dari Tuhan tidak dapat diterima oleh mereka yang mempertahankan paradigma lama. Paradigma lama adalah hukum taurat yang penuh penghakiman dan sikap membenarkan diri sendiri.
Sesungguhnya hidup yang kita jalani sampai sekarang adalah kasih karunia Allah. Hidup yang membentang di masa depan kita juga kita harus jalani di dalam kasih karunia itu. Bukan oleh kuat dan gagah kita tetapi oleh karena kasih Allah yang besar kepada kita, kita belajar memahami proses yang dihadirkan Allah dalam hidup kita. Dalam kasih karunia kita juga belajar mensyukuri semua hal baik yang Allah kerjakan dalam hidup kita, dan kasih karunia itu akan menjaga kita dari sikap sombong dan tinggi hati.
Yesus memberi teladan yang luar biasa dalam pelayanan-Nya kepada manusia semasa hidup-Nya. Dia menyatakan kasih Allah yang melampaui apa yang dipahami para pemuka agama di masa itu, namun yang persis dibutuhkan umat manusia. Itu juga yang Allah ingin terus kerjakan dalam hidup kita dan gereja kita. Dia mau mengerjakan keajaiban-Nya yang lebih lagi, karena itu kita harus selalu siap, bagai kantong kulit yang baru. Kita umat pilihan-Nya, Haleluya!