The Golden Rule atau “Pengajaran Emas” adalah ajaran Yesus yang begitu sederhana namun sangat menantang. Yesus mengatakan bahwa itu adalah esensi dari hukum Taurat dan kitab para nabi.
Hidup dalam kuasa juga bukanlah sesuatu yang ‘aneh’ atau ‘mistis’ karena hidup dalam kuasa berarti hidup dalam nama Yesus yang adalah nama di atas segala nama.
Kita tidak ditakdirkan untuk menjadi “sukses, makmur, atau besar.” Rasul Paulus mengatakan kita ditakdirkan menjadi orang-orang yang mencintai.
Natal, bukan hanya soal “malam kudus sunyi senyap”. Natal adalah keajaiban kedatangan Tuhan yang tak terduga. Kejutan natal adalah Tuhan yang merangkul kemanusiaan dalam kemiskinan, kesederhanaan, kerendahan hati, dan ketidakberdayaan.
TUHAN menginginkan umat-Nya untuk bergerak dan menyebarkan iman ke seluruh dunia, bukan membangun tembok di sekitar kehidupan kita.
Ketika kita melangkah dalam perjalanan iman, penting untuk memiliki landasan yang kuat dan teguh pada ajaran Kristus. Dalam dunia yang terus berubah, kasih karunia Allah tetap menjadi landasan dan kekuatan kita.
Makna Natal dalam beberapa waktu terakhir telah berkembang untuk mencakup tidak hanya aspek keagamaan dan keluarga tetapi juga sebagai sebuah spektakel post-modern yang merangkul nilai-nilai universal cinta, sukacita, dan kebaikan sambil memasukkan unsur personalisasi dan konsumerisme
Rabu Abu adalah hari pertama dalam Lent atau Minggu Pra-Paskah, masa merenungkan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Rabu Abu tahun ini, saya mau merenungkan tentang Yudas Iskariot.
Dalam perjalanan, semua mungkin terasa asing, namun jika jalurnya benar, dan Anda tetap pada jalur itu, Anda pasti akan tiba pada tujuan.
Membangun menara tidak baik untuk jiwa. Jiwa kita membutuhkan hubungan, keterbukaan untuk pertumbuhan. Kita perlu berbicara dalam banyak bahasa, bukan hanya satu.
Kita tidak hanya perlu membuka gerbang fisik bagi kehadiran-Nya, tetapi juga membuka hati kita sepenuhnya bagi Yesus Kristus. Inilah berita baik Minggu Palma: Gerbang surga terbuka untuk kita, dan panggilan-Nya terdengar, “Masuklah, sahabat!”
Kesombongan adalah bagaikan semak duri di taman hati kita. Semak duri tidak menghasilkan buah dan jika dibiarkan tumbuh, ia akan menutupi dan merusakkan tanaman yang baik