Landasan Yang Kuat Menghadapi Keberagaman Ajaran

Ketika kita melangkah dalam perjalanan iman, penting untuk memiliki landasan yang kuat dan teguh pada ajaran Kristus. Nas Alkitab Kolose 2:6-15 mengingatkan kita untuk tetap pada jalur ini, mempercayakan Tuhan sebagai pemandu, terutama di saat-saat keraguan melanda. Ini adalah pesan yang diteruskan oleh Paulus kepada jemaat Kolose, sebuah komunitas yang dihadapkan pada keberagaman ajaran dan tantangan iman.

Jemaat Kolose, mayoritasnya bukan Yahudi, dihadapkan pada situasi unik. Mereka baru mengenal Kristus dan ajaran-Nya tanpa memiliki kerangka ajaran formal atau struktur gereja yang mapan. Paulus menekankan pentingnya untuk berakar dalam Kristus, tetap teguh dalam iman, dan hidup dengan rasa syukur (Kolose 2:7).

Namun, tantangan muncul ketika ajaran-ajaran sesat mulai merayap ke dalam komunitas ini. Sebelum munculnya Pengakuan Iman dan doktrin gereja, jemaat Kolose dihadapkan pada berbagai pilihan denominasi dan ajaran yang berbeda. Salah satu ancaman besar adalah Gnostisisme, sebuah sistem kepercayaan yang kompleks dan eksklusif, menawarkan pengetahuan rahasia hanya bagi segelintir orang terpilih.

Ajaran Sesat Modern

Seiring waktu, tantangan semakin berkembang, dan Humanisme Sekuler muncul sebagai ajaran sesat modern. Meskipun Humanisme sekuler memiliki akar dalam pandangan positif terhadap potensi manusia yang diciptakan menurut gambar Allah, humanisme sekuler mengabaikan realitas dosa dan kebutuhan akan penebusan melalui Kristus.

Sejalan dengan pesan Paulus, kita diingatkan untuk berhati-hati dan tidak terjebak dalam filsafat kosong yang bertentangan dengan ajaran Kristus (Kolose 2:8). Keberagaman ajaran dan pemikiran saat ini menuntut kebijaksanaan kita dalam memilih dan tetap teguh pada kebenaran Alkitab.

Paulus juga menyoroti pentingnya sakramen hidup, khususnya baptisan, sebagai simbol penebusan dan komitmen hidup yang baru dalam Kristus. Baptisan bukan hanya tanda, tetapi juga gaya hidup yang menempatkan Kristus sebagai yang utama dalam segala hal.

Untuk mengambil keputusan yang benar, Paulus menasihatkan kita untuk mencari kehendak Tuhan dengan berani, menghindari pandangan ke belakang yang bisa menghambat pertumbuhan spiritual, dan tetap pada jalur yang benar (2 Timotius 1:7, Lukas 9:62, Matius 24:13). Ini adalah panggilan untuk hidup dengan keberanian dan tekun dalam iman.

Dalam dunia yang terus berubah, kasih karunia Allah tetap menjadi landasan yang kuat dan panduan kita. Mari merayakan kekayaan Kristus dan memperkuat iman kita agar tetap teguh dalam perjalanan rohani ini.

Baca juga : Tetap Pada Jalur (Kolose 2:6-15)

Saksikan di Youtube