Dream High

Cerita Pendek

Min Ji Hyon adalah seorang anak blasteran Indonesia-Korea yang tinggal di Yogyakarta. Mamanya asli Indonesia dan papanya berasal dari Gwangju, Korea Selatan. Ia memiliki sebuah cita-cita yaitu menjadi seorang ‘’idol’’ dan sekolah di Seoul Godong Hagyo (Seoul High School) di Korea Selatan. Hanya saja, ia sangat malas dengan yang namanya belajar, dan ketika malasnya kumat, dia bahkan lebih memilih jalan-jalan daripada ke sekolah.

Suatu hari Ji Hyon tidak berangkat sekolah, dan jalan-jalan di sebuah museum. Tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seorang anak laki-laki.

‘’aww..maafkan saya’’ kata Ji Hyon, sambil membantu anak itu berdiri.

‘’ah..ya tidak apa-apa’.’

‘’maaf, bolehkah saya bertanya? Apakah anda berasal dari korea?

‘’Hmmm. Ya, kok tahu?’’

‘’Iya, aku tahu dari logatmu. Boleh kenalan? Aku Ji Hyon’’

‘’hah.. oww aku Jae Bum.”

‘’Namamu mirip, dengan artis Korea ya?”

‘Hehe. Senang bertemu denganmu Ji Hyon.’’

‘’ya, daagh’’

Mereka berpisah, dan Ji Hyon menyesal karena dia bahkan belum sempat bertukar nomor hp atau alamat e-mail dengan Jae Bum. Hal itu terus mengganggu hatinya sepanjang malam itu, sehingga  tidak heran keesokan paginya Ji Hyon terlambat masuk sekolah.

‘’kenapa kamu terlambat?’’tanya guru Ji Hyon, ‘’cepat ke ruang guru dan minta surat ijin pada guru piket!’’

Sepulang sekolah Ji Hyon langsung  tidur. Sebentar lagi bulan Agustus, dan ia berulang tahun pada tanggal 21. Dia merasa sangat bosan di asramanya, apalagi saat itu sudah mulai liburan hari raya.

Jalan-Jalan ke Bandung

Ji Hyon memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke Bandung di akhir pekan. Selama perjalanan Ji Hyon sangat kesepian karena tidak ada teman yang bersamanya. Di Bandung Ji Hyon Ji Hyon menginap di sebuah hotel di daerah Dago. Tanpa diduga ia bertemu dengan Jae Bum yang kebetulan juga sedang berada di Bandung dan menginap di hotel yang sama.

‘’tunggu dulu, kamu Jae Bum kan?’’

‘’hmm ya, kamu…Ji Hyon kan?’’

‘’ya! Apa kabar Jae Bum?’’

‘’baik’’

‘Kamu ke Bandung dengan siapa?’’

‘’Sendiri’’

‘’Apa?!!’’

Ji Hyon senang sekali karena mendapatkan teman untuk menghabiskan waktu bersama. Selama di Bandung mereka berdua pun menjadi sangat akrab, sehingga waktu terasa berlalu dengan begitu cepat, dan Ji Hyon harus kembali ke asramanya dan Jae Bum kembali ke Jakarta, tempat tinggalnya.

Sejak pertemuan tidak terduga yang menyenangkan itu, Ji Hyon dan Jae Bum terus menjalin kontak. SMS dan KakaoTalk menjadi media favorit mereka berdua. Akan tetapi, karena kesibukan di sekolah masing-masing mereka tidak pernah mendapat kesempatan untuk bertemu langsung.

Meski demikian, Jae Bum rupanya telah menempati tempat yang khusus di hati Jo Hyon. Ketika ulangan tengah semester, alih-alih belajar Ji Hyon malah lebih sering bertukar pesan dengan Jae Bum. Akibatnya mudah ditebak, nilai-nilai ulangan Ji Hyon pun terjun bebas. Begitu pun Ji Hyon tidak terlalu ambil pusing. Dia lebih menunggu-nunggu waktu liburan yang akan tiba setelah selesai ulangan. Waktu liburan yang ingin diisinya dengan bertemu dengan Jae Bum, yang sudah berjanji akan datang berkunjung.

Kabar Mengejutkan

Sikap Ji Hyon yang begitu santai dan cenderung cuek itu berubah ketika dia mendapat kabar mengejutkan dari rumah. Ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung! Kesedihannya bertambah ketika Jae Bum mengirim pesan bahwa ia juga tidak jadi datang ke Yogya pada liburan kali ini.

Ji Hyon sangat sedih karena kematian ayahnya yang begitu mendadak dan karena Jae Bum yang tidak jadi datang. Dia melampiaskan kemarahannya kepada Jae Bum, “kenapa kamu nggak pernah ada buat aku? Sewaktu papaku meninggal, kamu hanya  bilang ‘’aku turut berduka cita atas ayahmu’’. Apa begitu sikap seorang  sahabat ketika sahabatnya sedang terkena musibah?’’. Meskipun Jae Bum meminta maaf, namun Ji Hyon memutuskan untuk memutuskan kontak dengannya.

Waktu pun berlalu, dan akhir tahun pun tiba. Sebentar lagi Ulangan Akhir Semester. Ji Hyon bertekad untuk memperbaiki nilai-nilainya dan tidak mengecewakan ayahnya.

Dia ingin mengejar lagi impiannya menjadi idol dan membuat ayahnya bangga kepadanya. Karena itu dia terus meningkatkan kemampuan tata bahasa Koreanya.

Harus Konsentrasi

Konsentrasi belajar Min Ji Hyon tiba-tiba diusik oleh sebuah pesan dari Jae Bum. “Ji Hyon, aku pamit ya. Aku pulang ke Seoul hari ini.”

Ji Hyon yang selama ini berusaha melupakan Jae Bum terkejut dan kesal. “Kenapa baru sekarang di mengirim pesan? Kenapa juga, harus memberitahu kalau dia pulang ke Seoul? Memangnya aku peduli?”.

Begitulah pikiran yang berkecamuk di kepala Ji Hyon. Akan tetapi, dia berusaha untuk tenang. Bagaimanapun dia harus belajar untuk ulangan. Mungkin nanti, kalau dia mendapat nilai yang baik dan bisa masuk ke Seoul Godong Hagyo, dia bisa bertemu lagi dengan Jae Bum.                

Yang paling penting baginya sekarang adalah berkonsentrasi belajar dan menyiapkan dirinya untuk mencapai impiannya. Dia juga ingat pesan ayahnya dulu, “Set your dream high and work hard to make it happen. Bermimpilah setinggi-tinggihnya, dan bekerja keraslah untuk mencapainya.”

Tanpa belajar dengan tekun di sekolah, ia tidak akan punya pegangan untuk masa depannya. Dia juga banyak bertanya kepada ibunya tentang budaya Korea, karena meskipun ibunya berasal dari Gwangju, Ji Hyon terakhir ke Korea Selatan ketika dia berusia 8 tahun.

Pokoknya, sekarang Min Ji Hyon mau berkonsentrasi penuh dan bekerja keras demi impiannya. “Jae Bum, tunggu aku, aku akan menyusulmu ke Seoul, sebagai siswa Seoul Godong Hagyo dan calon idol masa depan!”

Read more here

Leave a Reply

Your email address will not be published.