Kabar Baik Minggu Palma

Palm Sunday

Hari ini kita merenungkan Kabar Baik dari Minggu Palma yang terkandung dalam Mazmur 118:1, 18-19. Di sini, kita menemukan pesan yang luar biasa:  “Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan.” (Mazmur 118:19).

Kata-kata ini menjadi panggilan yang menggetarkan hati. Bukan hanya kata-kata sejarah, tetapi pintu gerbang ke dalam kehidupan yang baru dan kehadiran abadi Allah. Mari kita lihat lebih dalam.

Pintu Gerbang

Pertama-tama, kita diperkenalkan dengan gambaran pintu gerbang. Gerbang adalah simbol kunci dalam kehidupan kuno. Seperti gerbang kota yang melindungi penduduknya dari bahaya, gerbang surga juga memiliki peran penting. Yesus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, menjadi gerbang menuju kehadiran abadi Allah (Yohanes 10:9).

Kota Yerusalem dengan segala gerbangnya menjadi latar belakang bagi kisah Minggu Palma. Meskipun banyak gerbang di Yerusalem, fokus kita adalah pada “gerbang kebenaran” yang dibuka oleh tindakan penyelamatan Yesus. Di tengah gerbang-gerbang dunia, ada satu gerbang yang membawa kita kepada-Nya.

Mazmur 100:1-4 mengajak kita bersorak kepada Yahweh dan masuk ke dalam gerbang-Nya dengan syukur. Minggu Palma memberikan panggilan serupa kepada kita, mengajak kita untuk bersyukur atas gerbang keselamatan yang telah dibuka bagi kita oleh Yesus Kristus.

Namun, pertanyaan muncul: Apakah kita sudah memasuki gerbang itu? Yesus, melalui tindakan-Nya pada Minggu Palma, tidak hanya masuk melalui gerbang kota fisik, tetapi Dia juga memasuki hati kita. Dia menyingkirkan dosa-dosa kita dan membuka jalan bagi kita untuk memiliki hubungan yang baru dengan Allah (Efesus 2:13).

Gerbang Rohani

Mengingat kisah Gerbang Emas yang mungkin menjadi tempat masuk Yesus ke Yerusalem, kita diajak untuk mempertimbangkan tempat di dalam hati kita di mana kita menerima-Nya. Ini bukan hanya tentang gerbang fisik, tetapi gerbang rohaniah yang kita buka untuk Kristus.

Seperti dalam Mazmur 24:7, kita mendengar panggilan untuk mengangkat kepala dan melihat kepada gerbang kita, karena Raja kemuliaan akan masuk. Ini bukan hanya panggilan untuk melewati gerbang fisik, tetapi untuk mempersiapkan hati kita, menjadikannya sebagai tempat kediaman bagi-Nya.

Mazmur 69:12 mengingatkan kita bahwa gerbang kota juga menjadi tempat percakapan dan pertemuan. Sama halnya, hati kita adalah tempat di mana kita berkumpul dengan Tuhan. Ini adalah tempat di mana kita bicara dengan-Nya dalam doa dan merenungkan Firman-Nya.

Sebagai ungkapan syukur atas gerbang keselamatan ini, kita diminta untuk “bersorak-sorak dengan sukacita kepada Yahweh” (Mazmur 100:1). Minggu Palma mengajak kita untuk bersorak dengan sukacita karena Yesus membawa kabar baik dan membuka gerbang keselamatan bagi kita.

Bukalah Pintu Gerbang Hatimu

Dalam meresapi makna Minggu Palma, kita juga diberi kesempatan untuk merenungkan perjalanan iman kita. Mazmur 118:1 mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan, dan pertanyaannya adalah sejauh mana kita menyadari keselamatan yang telah diberikan oleh Yesus. Apakah kita dengan sadar dan sengaja memilih untuk berjalan mengikuti jejak-Nya?

Mazmur 118:18 menegaskan bahwa, walaupun kita mungkin menghadapi kesulitan, Tuhan telah menyelamatkan kita. Yesus mati agar kita hidup dan membuka gerbang surga bagi kita. Sebagai respons atas kasih-Nya, kita dapat merenungkan kembali momen ketika kita secara sadar menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Jika momen itu terasa jauh atau meragukan, Minggu Palma mengajak kita untuk memperbarui komitmen kita kepada Kristus. Dalam doa pribadi, kita bisa berkata, “Tuhan Yesus, saya memberikan hidup saya kepada-Mu sepenuhnya. Engkau adalah Tuhan saya, dan saya ingin hidup sepenuhnya untuk-Mu. Amin.”

Dengan demikian, kita tidak hanya membuka gerbang fisik bagi kehadiran-Nya, tetapi juga membuka hati kita sepenuhnya bagi Yesus Kristus. Inilah berita baik Minggu Palma: Gerbang surga terbuka untuk kita, dan panggilan-Nya terdengar, “Masuklah, sahabat!”

Saksikan di Youtube