Manusia suka membuat monumen atau tugu peringatan. Biarlah Tabera menjadi monumen atau tugu peringatan bagi kita agar kita tidak seperti bangsa Israel. Perjalanan iman memang bisa membawa pergumulan, kesukaran, bahkan kesesakan. Akan tetapi, selama kita menjalaninya bersama dengan TUHAN, kita pasti aman
Kita dipinggirkan justru ketika kita berbuat adil. Kita disingkirkan justru ketika kita menegakkan kebenaran.
Paulus mengingatkan kepada kita melalui suratnya kepada jemaat di Roma, untuk selalu sadar siapa kita di hadapan Allah. Kita bisa hidup seperti saat ini, dalam kasih karunia, adalah karena kemurahan hati Allah yang mencangkokkan kita, pohon zaitun liar, kepada pohon zaitan sejati.
Hidup apa adanya di hadapan Tuhan seharusnya bukan sesuatu yang terlalu sulit untuk dilakukan, namun kenyataannya tidak banyak yang bisa melakukannya dengan mudah.
Manusia menjadi takut ketika merasakan ada ancaman. Para peneliti menyebutkan ada tiga ketakutan mendasar bagi manusia, ketakutan akan kematian (fear of death), ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui (fear of the unknown), dan ketakutan akan sesuatu yang tidak pasti/tidak dapat dikendalikan (fear of the uncertain/unpredictable).
Natal sebenarnya tidak pantas dirayakan dengan pesta pora. Natal lebih cocok dirayakan dengan tangisan haru di hadapan bayi yang dibungkus kain lampin dan terbaring di dalam palungan itu.
Menarik sekali untuk memperhatikan bagaimana Natal telah menjadi sebuah peristiwa penting dalam kehidupan kita. Tidak mungkin kita melewatkan bulan Desember tanpa Natal. Namun lebih menarik lagi adalah ketika kita memperhatikan bagaimana peristiwa Natal di bulan Desember ini dimaknai dan dirayakan.
Sebuah kata memiliki kuasa, tergantung kepada siapa yang mengucapkan kata itu. Seorang perwira Romawi yang datang kepada Yesus dalam cerita Injil Matius (Mat 8:5-13), mengetahui betul hal itu. Dia meminta Yesus menyembuhkan hambanya, namun Yesus tidak perlu datang ke rumahnya. Yesus cukup mengucapkan “sepatah kata” saja, dan hambanya akan sembuh.
Bicara Kasih Karunia tidak mungkin tidak membicarakan tentang Pengampunan, karena kasih karunia secara sederhana berarti pengampunan yang diberikan Allah kepada manusia melalui pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib.
Dengan segenap kekuatannya, manusia berjuang dan berusaha keras, untuk mewujudkan sebuah kehidupan yang aman, tenteram, dan terjamin. Kemudian manusia pun memberikan apresiasi, penghargaan yang tinggi kepada mereka yang kelihatannya bisa mewujudkan kehidupan yang tenteram terjamin itu.